Bakti sosial tersebut akan diisi dengan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya, diantaranya penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan kesehatan, penanaman 2000 bibit, dan perlombaan-perlombaan untuk anak-anak, serta pengabdian kepada masyarakat. Dan Kegiatan tersebut sangat didukung oleh seluruh masyarakat Desa Cupang.
Menyoal kegiatan Baksos oleh Mahapeka di desa tersebut, Kepala Desa Cupang mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan tersebut. “Mudah-mudahan keberadaan adik-adik mahasiswa pencinta alam ini bisa secara berkelanjutan menjaga hutan di Desa Cupang,” ujarnya.
Menurut Abd. Rofi (24), yang akrab disapa Sepet, selaku ketua umum Mahapeka, mengatakan acara tersebut salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan mahasiswa yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua dan kita bisa hidup bermasyarakat, karena ilmu itu tidak hanya kita dapatkan di bangku perkuliahan saja, tapi dengan berbaur dan mengabdi kepada masyarakat, akan banyak sekali ilmu baru yang bisa kita ambil dan kita aplikasikan dalam kehidupan,” ungkapnya kepada CT, Jumat (25/12).
Hal senada dikatakan Sepet, Desa Cupang meskipun berada di ujung Kabupaten Cirebon, tetapi desa tersebut memiliki masyarakat dengan solidaritas yang kuat serta kreatifitas yang tinggi. Hal itu terbukti dengan diberikannya penghargaan oleh pemerintah Jawa Barat karena berhasil mengkampanyekan bank sampah ke masyarakatnya. “Selain mengadakan baksos, kami juga ingin belajar cara mengelola sampah melalui sistem bank sampah di Desa Cupang,” jelasnya. (Putri Murni)
0 komentar:
Posting Komentar