Newsth.com – Pengguna akun FB kembali dihebohkan dengan
sebuah video fenomena alam badai debu. Kejadian alam ini berlangsung setelah
kebakaran hebat yang menerjang beberapa kota di Israel.
Setelah kebakaran berakhir kini muncul kembali adanya debu
yang berterbangan bak hujan pasir lebat. Peristiwa alam ini terlihat dikawasan
israel yang berbatasan langsung dengan wilayah yang sedang dikuasai oleh ISIS,
yaitu Suriah.
Akan tetapi fenomena alam yang menggemparkan FB ini justru
melanda kawasan Israel dan tak masuk ke dataran lain. Seperti salah satunya
adalah daerah Dataran Tinggi Golan yang juga masih termasuk dalam negara
Israel.
Video mengkawatirkan dan juga menegangkan ini diduga terjadi
pada Kamis, 1 Desember pada pagi hari. Setelah diunggah banyak neter yang
mempergunjingkan tentang hal tersebut hingga akhirnya menghebohkan jagad maya.
Diunggah di akun FB oleh akun bernama Israel News Online
tersebut menunjukkan badai debu yang juga diikuti oleh hujan lebat. Pasalnya
dalam akun sosial media tersbut juga bertuliskan tentang waktu dan lokasi
kejadian.
Fenomena alam yang menunjukkan debu, badai dan juga hujan
terlihat berputar-putar dilokasi perbatasan. Tak hanya itu bahkan kejadian ini
seperti pembatas dimana jarak antara ISIS dan Israel.
Banyak pengguna FB yang memperdebatkan masalah tentang
adanya fenomena alam ini. Neter menyebutkan jika badai dan huan tersebut adalah
hal yang telah dikirimkan oleh Tuhan guna menghalau ISIS dari wilayah Israel.
Akan tetapi sebagian yang lain justru menyebutkan jika apa
yang terlihat dalam video dan foto-foto yang beredar hanyalah fenomena alam
biasa. Sebelumnya pada Selasan lalu Reuven Rivlin selaku Presiden Israel
memberikan kutukan kepada RUU kontroversial.
Pasalnya RUU tersebut menyebutkan jika ada larangan
masjid-masjid untuk mengumandangkan adzan dengan pengeras suara. Hal ini juga
mendapatkan tanggapan yang kurang mengenakkan dari pihak warga Arab.
Rivlin sendiri juga sempat mengatakan jika UU baru tersebut
menjadi hal yang tak perlu dilakukan. Undang-udang baru tersebut sebernarnya
mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
0 komentar:
Posting Komentar